Selasa, 12 November 2013

POLA DASAR KALIMAT BAHASA INDONESIA | Teknik Penulisan Ilmiah ( S-P-O-K )



Bismillahirrahmanirrahim


Berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak mengunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan
gagasan, pikiran, atau perasaan.
Rangkaian kata yang dapat mengungkapkan
gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan kalimat .

Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar
yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing- masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.

Pengertian
Kalimat yaitu rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan.
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Pada kalimat sekurang kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi disebut frasa. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulaidengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Unsur-Unsur Kalimat Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kita harus ketahui unsur- unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek atau Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).

Subjek (S)

Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan
mengetahui
ciri-ciri subjek secara lebih terperinci,
kalimat yang dihasilkan
dapat
terpelihara
strukturnya.
Ciri-ciri subjek sebagai berikut.

Jawaban atas
Pertanyaan
Apa atau Siapa
Penentuan
subjek
dapat
dilakukan
dengan
mencari jawaban
atas
pertanyaan
apa atau siapa yang dinyatakan
dalam
suatu
kalimat.
Untuk
subjek kalimat
yang
berupa
manusia,
biasanya
digunakan kata tanya siapa.
Contoh : Siwon adalah
seorang
aktor dan penyanyi.

Contoh Subjek

Jawaban atas Pertanyaan
Apa atau Siapa kepada
Predikat.
Contoh :
  • Hadi memelihara binatang
    Siapa memelihara? Jawab : Hadi. (maka Hadia adalah
    Subjek (S)

  • Meja itu dibeli oleh paman.

    Apa dibeli ? = jawab Meja


Kebanyakan
subjek
dalam
bahasa
Indonesia
bersifat takrif
(definite).
Untuk
menyatakan takrif, biasanya
digunakan
kata itu. Subjek
yang sudah takrif
misalnya
nama
orang,
nama
negara, instansi,
atau nama diri lain tidak
disertai
kata itu.
Contoh : Buku itu dibeli oleh Kimbum.

Di dalam
kalimat
pasif kata bahwa
merupakan
penanda
bahwa
unsur yang menyertain
ya adalah anak
kalimat
pengisi
fungsi
subjek. Di samping
itu, kata bahwa juga merupakan
penanda
subjek
yang
berupa anak
kalimat pada
kalimat
yang
menggunaka
n kata adalah atau ialah. Contoh :
  • Bahwa pengurus
    SEMA harus
    segera
    dibentuk
    pada
    rapat
    hari
    ini

  • Saya
    mengatakan
    bahwa Super
    Junior adalah
    boyband
    favoritku
    .


Mempunyai
Keterangan
Pewatas
Yang Kata yang
menjadi
subjek
suatu
kalimat
dapat diberi
keterangan
lebih lanjut dengan
menggunakan
penghubung
yang.
Keterangan ini
dinamakan
keterangan
pewatas.

Contoh : Mahasiswa yang ingin lulus harus mengikuti
ujian.

Tidak Didahului
Preposisi

Subjek
tidak
didahului
preposisi,
seperti
dari, dalam, di, ke, kepada,
pada. Orang
sering
memulai
kalimat
dengan menggunakan kata-kata
seperti itu sehingga
menyebabkan kalimat- kalimat
yang
dihasilkan
tidak
bersubjek. · Berupa Nomina
atau Frasa Nominal Subjek
kebanyakan
berupa
nomina
atau frasa nominal. Di samping
nomina,
subjek
dapat
berupa
verba atau adjektiva,
biasanya,
disertai
kata
penunjuk
itu.

Contoh : Bermain itu
menyenangkan.

Predikat (P)

Predikat juga merupakan
unsur utama suatu kalimat di samping subjek.
Predikat
berfungsi
menjelaskan
subjek. Ciri-ciri predikat adalah sebagai
berikut.

Jawaban atas
Pertanyaan
Mengapa
atau
Bagaimana Dilihat dari segi makna, bagian
kalimat
yang
memberikan
informasi
atas pertanyaan
mengapa
atau
bagaimana
adalah
predikat kalimat.
Pertanyaan
sebagai apa
atau jadi apa dapat digunakan
untuk
menentukan
predikat
yang
berupa nomina
penggolong
(
identifikasi
). Kata tanya
berapa
dapat
digunakan
untuk
menentukan predikat
yang
berupa
numeralia
(kata
bilangan) atau frasa numeralia. Contoh :
  • Gadis itu cantik

  • Harga buku
    itu sepulu
    h ribu rupiah.


Kata Adalah atau
Ialah

Predikat
kalimat
dapat
berupa kata
adalah atau ialah.
Predikat
itu
terutama
digunakan
jika subjek kalimat
berupa
unsur yang panjang
sehingga
batas
antara
subjek dan pelengkap
tidak jelas. Contoh
Justin
Bieber adalah penyanyi
favoritku

Dapat Diingkarkan

Predikat
dalam
bahasa
Indonesia
mempunyai
bentuk pengingkaran yang diwujudkan
oleh kata tidak.
Bentuk
pengingkara
n tidak ini digunakan
untuk
predikat
yang
berupa
verba atau adjektiva.
Di samping tidak
sebagai
penanda
predikat,
kata bukan juga
merupakan
penanda
predikat
yang
berupa nomina
atau
predikat
kata
merupakan.
Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat
kemarin.

Dapat Disertai
Kata-kata
Aspek atau Modalitas

Predikat
kalimat
yang
berupa
verba atau adjektiva
dapat
disertai
kata-kata
aspek
seperti telah,
sudah,
sedang,
belum, dan akan. Kata- kata itu terletak di depan
verba atau adjektiva.
Kalimat
yang
subjeknya
berupa
nomina bernyawa
dapat juga disertai
modalitas,
kata-kata
yang
menyataka
n sikap pembicara
(subjek),
seperti
ingin,
hendak, dan mau.
Contoh : Obama akan datang ke Indonesia.

Unsur Pengisi
Predikat

Predikat
suatu
kalimat
dapat
berupa:
  • Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.

  • Frasa, misalnya frasa verbal,
    frasa
    adjektival,
    frasa
    nominal, frasa
    numeralia ( bilangan )


Objek (O)

Objek yaitu
keterangan
predikat yang memiliki
hubungan erat dengan
predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya
mempunyai
tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba
intransitif
(kebanyakan
berawalan ber- atau ter-) tidak
memerlukan
objek,
sedangkan
verba transitif yang
memerlukan
objek
kebanyakan
berawalan me-. Ciri-ciri objek sebagai berikut.

Langsung di Belakang Predikat

Objek hanya
memiliki
tempat di belakang
predikat,
tidak
pernah
mendahului
predikat.

Contoh : Sinta
memberikan Jojo komputer
baru.

Dapat Menjadi
Subjek
Kalimat
Pasif

Objek yang hanya terdapat
dalam
kalimat
aktif dapat menjadi
subjek
dalam
kalimat
pasif.
Perubahan dari aktif ke pasif ditandai
dengan
perubahan
unsur objek dalam
kalimat
aktif
menjadi
subjek
dalam kalimat
pasif yang disertai
dengan
perubahan
bentuk
verba
predikatny a.

Contoh : Keju itu dimakan tikus.

Tidak Didahului
Preposisi

Objek yang selalu menempati
posisi di belakang
predikat
tidak
didahului
preposisi.
Dengan kata lain, di
antara
predikat
dan objek tidak dapat disisipkan
preposisi.

Contoh : Dia
mengirimi saya bunga mawar.

Didahului Kata Bahwa

Anak kalimat
pengganti
nomina
ditandai
oleh kata bahwa dan anak
kalimat ini dapat
menjadi
unsur objek dalam
kalimat
transitif.

Pelengkap (Pel.)

Pelengkap merupakan
unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi
makna verba predikat
kalimat. Pelengkap dan objek memiliki
kesamaan.
Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
  • Bersifat
    wajib
    ada
    karena
    melengkapi
    makna
    verba
    predikat
    kalimat.

  • Menempati
    posisi
    di
    belakang
    predikat.

  • Tidak didahului
    preposisi.

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap
tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap
dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri
pelengkap.Di Belakang
PredikatCiri ini sama dengan
objek.
Perbedaann
ya, objek langsung di belakang
predikat,
sedangkan
pelengkap
masih
dapat disisipi
unsur lain, yaitu
objek.
Contohnya
terdapat
pada
kalimat berikut.
  • Diah mengirimi
    saya buku
    baru .

  • Mereka
    membelikan
    ayahnya sepeda
    baru .

Unsur
kalimat buku baru , sepeda
baru di atas
berfungsi
sebagai
pelengkap
dan tidak mendahului
predikat.
Tidak Didahului
Preposisi
Seperti
objek,
pelengkap
tidak
didahului
preposisi.

Contoh : Sherina
bermain piano .

Keterangan (K)

Unsur kalimat yang didahului
preposisi
disebut
keterangan.
Keterangan merupakan
unsur kalimat yang
memberikan
informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan
dalam kalimat; misalnya,
memberi
informasi
tentang
tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.
Keterangan
yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap,
tentang, oleh, dan untuk. Keterangan
yang berupa anak kalimat ditandai
dengan kata penghubung,
seperti ketika, karena,
meskipun,
supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.

Bukan Unsur
Utama

Berbeda
dari subjek, predikat,
objek, dan pelengkap,
keterangan
merupakan
unsur
tambahan
yang kehadiranny
a dalam struktur
dasar
kebanyakan
tidak
bersifat
wajib.

Tidak Terikat
Posisi

Di dalam
kalimat,
keterangan
merupakan
unsur
kalimat yang
memiliki
kebebasan
tempat.
Keterangan
dapat menempati
posisi di awal atau akhir
kalimat,
atau di antara
subjek dan predikat.
Contoh :
  • Malam
    ini, Suju
    akan
    kembali ke Korea.

  • Merek a
    memperhatikan
    materi dengan
    seksama.


Terdapat Beberapa
Jenis
Keterangan Keterangan
dibedakan
berdasarka
n perannya di dalam kalimat.
  • Keterangan
    Waktu
    Keterangan
    waktu
    dapat
    berupa
    kata, frasa,
    atau
    anak
    kalimat.
    Keterangan yang
    berupa
    kata
    adalah
    kata-
    kata yang
    menyatakan
    waktu,
    seperti
    kemarin, besok,
    sekarang, kini, lusa,
    siang,
    dan
    malam.
    Keterangan waktu
    yang
    berupa
    frasa
    merupakan untaian
    kata
    yang
    menyatakan
    waktu, seperti
    kemarin
    pagi,
    hari
    Senin, 7
    Mei, dan minggu
    depan.
    Keterangan
    waktu
    yang berupa
    anak
    kalimat
    ditandai
    oleh
    konjungtor yang
    menyatakan
    waktu,
    seperti setelah,
    sesudah,
    sebelum
    , saat, sesaat,
    sewaktu
    , dan ketika.

  • Keterangan
    Tempat
    Keterangan
    tempat
    berupa
    frasa
    yang menyatakan
    tempat
    yang
    ditandai
    oleh preposisi,
    seperti
    di, pada,
    dan
    dalam.

  • Keterangan
    Cara
    Keterangan
    cara
    dapat
    berupa
    frasa, atau
    anak
    kalimat
    yang
    menyatakan cara.
    Keterangan
    cara
    yang
    berupa frasa
    ditandai
    oleh
    kata
    dengan
    atau secara
    yang
    diikuti
    verba
    (kata kerja). Terakhir
    ,
    keterangan
    cara
    yang berupa
    anak
    kalimat
    ditandai
    oleh
    kata dengan
    dan
    dalam.

  • Keterangan
    Alat
    Keterangan
    cara
    berupa
    frasa
    yang menyatakan
    cara
    ditandai
    oleh
    kata dengan
    yang
    diikuti
    nomina
    (kata benda).

  • Keterangan
    Sebab
    Keterangan
    sebab
    berupa
    frasa
    atau anak
    kalimat.
    Keterangan
    sebab
    yang berupa
    frasa
    ditandai
    oleh
    kata
    karena atau
    sebab
    yang
    diikuti
    oleh
    nomina atau
    frasa
    nomina.
    Keterangan
    sebab yang
    berupa
    anak
    kalimat
    ditandai
    oleh konjungtor
    karena
    atau
    lantara
    n.

  • Keterangan
    Tujuan
    Keterangan ini berupa
    frasa
    atau
    anak
    kalimat.
    Keterangan
    tujuan
    yang
    berupa
    frasa
    ditandai oleh
    kata
    untuk
    atau
    demi,
    sedangkan
    keterangan
    tujuan
    yang
    berupa anak
    kalimat
    ditandai
    oleh
    konjungtor supaya,
    agar,
    atau
    untuk.

  • Keterangan
    Aposisi Keterangan
    aposisi
    memberi
    penjelasan
    nomina,
    misalnya,
    subjek
    atau objek.
    Jika
    ditulis,
    keterangan ini diapit
    tanda
    koma,
    tanda
    pisah
    (--), atau
    tanda
    kurang.

    Contoh :
    Dosen
    saya, Bu
    Erwin, terpilih
    sebagai
    dosen
    teladan.


  • Keterangan
    Tambah
    an

    Keterangan
    tambah
    an
    memberi penjelasan
    nomina
    (subjek
    ataupun
    objek), tetapi
    berbeda
    dari
    keterangan
    aposisi. Keterangan
    aposisi
    dapat
    menggantikan unsur
    yang
    diterangkan,
    sedangkan keterangan
    tambahan tidak dapat
    menggantikan
    unsur
    yang
    diterangkan.

    Contoh :
    Marshanda, mahasiswa
    tingkat
    lima, mendapat
    beasiswa.
    Keterangan
    tambahan ( tercetak
    tebal)
    itu
    tidak
    dapat menggantikan
    unsur
    yang
    diterangkan yaitu
    kata
    Marshanda.

  • Keterangan
    Pewatas
    Keterangan
    pewatas
    member
    ikan pembatas
    nomina,
    misalnya,
    subjek, predikat
    , objek, keterangan,
    atau
    pelengkap. Jika keterangan
    tambah
    an
    dapat
    ditiadakan,
    keterangan
    pewatas tidak dapat
    ditiadakan.

    Contoh:
    Mahasiswa yang mempunyai IP tiga
    lebih mendapat
    beasiswa.
    Contoh diatas
    menjelaskan
    bahwa
    bukan
    semua mahasiswa yang
    mendapat
    beasiswa, melainkan
    hanya
    mahasiswa yang
    mempunyai IP tiga
    lebih.


Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia

Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing,
kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah
yang berlaku.
Berdasarkan keterangan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.

Kalimat Dasar Berpola S P

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat.
Predikat
kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
  • Mereka / sedang
    berenang.S P (kata kerja)
  • Ayahnya / guru SMA.
    S P (kata benda)
  • Gambar itu / bagus. S P (kata sifat)
  • Peserta penataran
    ini / empat puluh orang. S P (kata bilangan)


Kalimat Dasar Berpola S P O

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat
berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang
menyusun / karangan
ilmiah. S
P O

Kalimat Dasar Berpola S P Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan pelengkap.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif
atau kata sifat, dan pelengkap
berupa nomina atau adjektiva.
Misalnya: Anaknya / beternak / ayam. S P Pel.

Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat,
objek, dan pelengkap.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif,
objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.

Misalnya: Dia / mengirimi / saya / surat. S P O Pel

.Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan harus memiliki unsur
keterangan
karena
diperlukan oleh predikat.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif, dan
keterangan
berupa frasa berpreposisi.

Misalnya: Mereka / berasal / dari Surabaya. S P K

Kalimat Dasar Berpola S P O K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat,
objek, dan keterangan.
subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat
berupa verba intransitif,
objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi.

Misalnya: Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. S P O K

Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat,
pelengkap, dan keterangan.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif
atau kata sifat,
pelengkap
berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi.

Misalnya : Ungu / bermain / musik / di atas panggung. S P Pel. K

Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat,
objek,
pelengkap, dan keterangan.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif,
objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap
berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi.

Misalnya: Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. S P O Pel. K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar