Selasa, 17 Desember 2013

Gemar Membaca dan Terampil Menulis bisa menyerap pengetahuan baru







Buku adalah jendela dunia,
membaca adalah kuncinya.
Anda hanya bisa membuka
jendela dunia dengan
membukanya, yakni lewat
aktivitas membaca. Membaca akan menambah
pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman melebihi usia
Anda.

Membaca sebuah buku
selama beberapa jam yang
berisi pengalaman
seseorang selama 15 tahun
akan membuat Anda
mendapatkan pengalaman yang sama dalam waktu
yang jauh lebih singkat.
Anda tidak perlu
menghabiskan 15 tahun
lamanya seperti yang telah
dijalani sang penulis. Anda seolah-olah bisa berkelana
ke sejarah masa lalu dan
melihat apa yang terjadi
dalam waktu singkat.

Masyarakat Indonesia harus
diakui masih sangat kuat
dalam tradisi berbicara.
Kita lebih senang mengobrol
ke sana ke mari daripada
membaca dan menulis. Dengan demikian, waktu
terus berjalan, tapi tidak
banyak pengetahuan baru
yang bisa diserap.

Masyarakat yang kuat
dalam tradisi membaca
akan memiliki kekuatan pula
dalam tradisi menulis. Itu
mengapa jumlah karya
ilmiah, penelitian atau buku yang dihasilkan suatu
bangsa berbanding lurus
dengan kemajuan budaya
baca pada bangsa tersebut.
Membaca dan menulis
adalah sepasang kekasih yang sulit dipisahkan.

Hubungan Membaca dan
Menulis

Jika membaca adalah
proses membuka jendela
dunia, melihat wawasan
yang ada dan
menjadikannya sebagai
khazanah pribadi, maka menulis adalah proses
menyajikan kembali
khazanah tersebut kepada
masyarakat luas. Anda bisa
menggabungkan sebuah
khazanah dengan khazanah yang sudah dimiliki
sebelumnya.

Sangat sulit bagi
seseorang untuk menulis
sesuatu yang di luar
dirinya. Di luar apa yang
pernah dia miliki
sebelumnya. Seseorang harus memiliki sesuatu
terlebih dahulu sebelum bisa
memberikan kepada orang
lain. Seseorang harus
memiliki wawasan terlebih
dahulu sebelum terampil dalam membaginya kepada
orang lain.

Dengan demikian membaca
mau tidak mau adalah
proses yang harus dijalani
oleh orang yang
berkeinginan untuk bisa
menulis. Jika selama ini Anda kesulitan menulis dan
selalu berhenti pada kalimat
atau paragraf pertama,
bisa jadi penyebabnya
karena terlalu sedikit stok
informasi yang Anda miliki sebelumnya. Anda harus
menambah stok tersebut
agar proses menulis
menjadi lancar.

Manfaat Membaca Bagi
Keterampilan Menulis Begitu besar manfaat
membaca untuk mengasah
keterampilan menulis
seseorang. Berikut saya
mencoba menyajikannya
buat Anda:

  • Membaca memperluas
    wawasan

  • Membaca membantu
    melihat sudut pandang
    yang berbeda

  • Membaca membantu
    Anda belajar teknik
    menulis yang dipakai
    oleh orang yang lebih
    berpengalaman

  • Membaca membuat
    ide Anda melimpah

  • Membaca menjadikan
    otak dan pikiran Anda
    aktif

  • Membaca merangsang
    terbentuknya
    informasi baru di
    sistem daya ingat
    yang siap dipanggil
    kapan saja

  • Membaca membuat
    jalan pikiran Anda
    menjadi lebih lentur

  • Membaca
    memperkaya kosa
    kata, pilihan kalimat,
    dan cara penyajian
    yang bisa Anda pakai
    dalam menulis

  • Membaca membuat
    Anda mampu
    menganalisa,
    menghubungkan
    informasi yang
    terserak, dan melihat benang merah dari
    sebuah persoalan

  • Membaca membuat
    Anda punya bahan
    yang banyak untuk
    menuliskannya kembali

  • Dan masih banyak
    manfaat lain jika kita
    berusaha meneruskan
    daftar tersebut.



Rajin Membaca, Aktif
Menulis

Begitu banyak contoh di
sekitar kita yang
menunjukkan bagaimana
orang yang gemar membaca
cenderung memiliki
keterampilan menulis yang baik.




Buya Hamka adalah orang yang rajin membaca. Beliau
juga dikenal sebagai
pembaca cepat. Maka tidak
heran pula jika beliau bisa
menghasilkan banyak karya.



Rhenald Kasali – tokoh pemasaran Indonesia –
adalah orang yang aktif
membaca. Dengan demikian
sangat mudah buat beliau
untuk terus menulis tren
terbaru dan prediksi tentang peta pemasaran di
masa yang akan datang.



Yodhia Antariksa , seorang blogger produktif yang
banyak menulis artikel
bernas seputar strategi
manajemen, mampu berbuat
demikian karena punya
kebiasaan membaca buku setiap petang.

Dan jika Anda bertanya
mengapa saya bisa menulis
banyak artikel di blog
pengembangan diri ini,
jawabannya karena saya
suka membaca dan menuliskan kembali apa-apa
yang pernah saya baca.
Dengan cara ini saya
memperluas wawasan
sekaligus berbagi
pengetahuan.

Membangun Tradisi
Membaca dan Menulis

Untuk itu, sudah saatnya
membangun kembali tradisi
membaca dan menulis. Inilah
kontribusi yang bisa Anda
berikan untuk menjadikan
bangsa ini lebih maju.

Coba hitung waktu yang
Anda habiskan untuk
menonton televisi, aktif
bertukar status dan
komentar di Facebook, atau
berkicau di Twitter. Ambil separuh dari waktu yang
Anda habiskan itu untuk
membaca buku-buku
berkualitas. Maka dalam
tempo 1 bulan saja, Anda
sudah menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya.

Lewat kebiasaan membaca,
Anda bisa melatih
keterampilan menulis. Anda
punya kacamata yang
mampu melihat berbagai
sudut pandang. Anda punya amunisi kata dan kalimat
yang siap dituliskan. Anda
pun akan punya pikiran yang
lebih jernih dan sehat.

Jika banyak pembaca yang
bertanya, bagaimana
caranya agar saya bisa
menulis dengan baik? Maka
jawaban sederhana saya
adalah rajin-rajinlah membaca. Dengan kebiasaan
tersebut, keterampilan
menulis Anda akan
meningkat dengan
sendirinya.

“Gemar Membaca,
Terampil Menulis bisa menyerap pengetahuan baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar