Senin, 23 Desember 2013

Punya Banyak Waktu Luang? Hati-Hati dengan Bahaya menganggur bisa menjadi candu


Telkomsel Buat yang kerja
kantoran, mungkin waktunya
banyak dihabiskan di tempat
kerja. Ini beda dengan yang
kerja di rumah atau yang
menjadi freelancer . Punya banyak waktu luang? Hati-
hati dengan bahaya
menganggur.

Kenapa? Sebab, menganggur
itu bisa menjadi candu. Jika
sebuah penelitian medis
mengatakan bahwa candu itu
adalah alkohol, nikotin, dan
drug , sedangkan penelitian lain (psikologi) menyatakan
bahwa candu itu adalah
keluarga, gadget, dan televisi.

Setiap orang percaya bahwa
menganggur itu enak. Betul
tidak? Bahkan seorang
workaholic sekalipun,
menyatakan menganggur itu
enak. Ya bedanya, saat menganggur itu mereka manfaatkan untuk bekerja

Menganggur itu seperti halnya
bekerja, mengenal tahap
penyesuaian. Ketika kita baru
bekerja, kita membutuhkan
penyesuaian, dan proses itu
pasti dilakukan. Alurnya demikian:
vulnerability –>
resilience –> adaptive
capacity.
Pertama orang
merasa tidak nyaman atau
tidak aman (terjadi krisi),
kemudian mulai bisa berdamai (fitting) dengan keadaan, dan
terakhir terjadi peningkatan
kapasitas dalam melakukan
adaptasi.

Sementara itu, dalam proses
adaptasi ketika menganggur,
mengikuti alur:
penyesuaian –> pasif –> membandingkan –>
jatuhnya harga diri –> rasa
malu dan menghindar –>
mencari pembenaran –>
depresi.

Awal menganggur adalah saat
berbeda, karena terjadi
keterlepasan dari rutinitas.
Untuk tetap menjaga kondisi
seimbang, maka kita melakukan
penyesuaian. Ketika mulai stabil dan kondisi ini terjadi secara
kontinyu, maka kita menjadi
pasif. Saat itu, di sekitar kita
banyak orang tetap bekerja.
Kita membandingkan banyak hal
dengan mereka. Efeknya adalah jatuhnya harga diri, merasa
malu dan menghindar. Karena
kita tetap berusaha menjaga
kondisi seimbang, maka kita
melakukan pembenaran kepada
orang di sekitar kita. Sementara yang terjadi
sebenarnya, di dalam diri,
adalah depresi.



Saat diri mulai pasif, maka
saat itu pula otak mulai
membeku. Ketika memasuki fase
jatuhnya harga diri, merasa
malu, serta menghindar, kita
semakin sibuk dengan perasaan itu. Lebih parah lagi jika
disibukkan dengan mencari
pembenaran. Saat itu, energi
terkuras. Jangankan untuk
berkreasi, untuk lepas dari
keterkungkungan diri saja luar biasa membutuhkan banyak
energi.

“Punya Banyak Waktu
Luang? Hati-Hati
dengan Bahaya
Menganggur bisa menjadi candu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar