Rabu, 18 Desember 2013

Membaca Merupakan Gaya Hidup Orang Belanda








Sebagian besar masyarakat kita masih menganggap bahwa kebiasaan membaca buku merupakan kebiasaan orang- orang “nerd” atau culun. Kutu buku, sebutan untuk orang-orang
yang gemar membaca lebih diinterpretasikan sebagai orang yang berkaca mata, suka pergi ke perpustakaan serta berpenampilan yang jauh dari fashionable.

Sebaliknya, di banyak negara maju seperti Belanda, membaca sudah menjadi rutinitas harian. Orang Belanda suka membaca, perpustakaan-perpustakaan di Belanda ramai dikunjungi. Hampir semua orang berlangganan Koran dan membaca Koran. Bahkan setiap pemerintah kota setiap tempat membagikan koran lokal secara cuma-cuma bagi yang enggan membeli koran. Toko-toko buku berkembang marak, mereka bahkan menyediakan boekenbon yaitu kartu kupon seharga 5 Euro, 10 Euro, yang diberikan kepada seseorang sebagai hadiah. Dan setiap orang yang menerima hadiah `buku’ dapat memilih sendiri buku yang diinginkannya, sesuai selera.

Di Belanda, kegiatan membaca tidak hanya dilakukan oleh pelajar saja, namun semua orang dari berbagai usia dan latar belakang,hampir semuanya suka membaca, jadi fasilitas- fasilitas bacaan sepeti perpustakaan tidak hanya terdapat di kota-kota besar. Yang unik dari Belanda, ada perpustakaan yang terletak di pantai, jadi orang yang sedang bermain, berenang sampai berjemur pun bisa meluangkan waktu disela-sela kegiatan mereka

Pemerintah Belanda juga menyediakan fasilitas bacaan, seperti perpustakaan yang bagus dan unik untuk menarik warganya gemar membaca, salah satu perpustakaan Belanda menempati 10 besar sebagai perpustakaan terbagus di dunia, yaitu Perpustakaan Universitas Delf. Di atap bangunan universitas Delft ditanami rumput rapi sehingga pengunjung bisa membaca diatas atap yang teduh.



Di Belanda juga terdapat bangunan yang unik yang disebut dengan Gunung Buku di kota Rotterdam, Belanda. Jika gunung biasanya dikelilingi dengan pepohonan, maka di Belanda, gunung buku tentu saja dikelilingi dengan macam- macam buku, ada sekitar 70.000 koleksi buku yang berada di gunung buku yang ditata di rak buku raksasa yang menjulang tinggi dan mengerucut menyerupai gunung. Gunung buku mempunyai 5 lantai, dengan luas 9.300 meter. Atapnya berbentuk piramida yang penuh dengan kaca yang juga melingkupi dinding-dindingnya. Sehingga memudahkan sinar matahari masuk pada siang hari, jadi lebih
hemat energi. Yang menarik lagi, di puncak gunung buku juga ditanami pepohonan, sehingga pengunjung bisa membaca sambil bersantai dipuncaknya sambil mengamati pemandangan
di luar gunung buku.



Berbicara tentang membaca buku, ada istilah menarik yaitu “Jika ingin mengenal tentang Indonesia, pergilah ke Belanda” . Istilah yang cukup aneh, kenapa kita harus jauh-jauh ke Belanda untuk mengenal Indonesia padahal kita orang Indonesia? Ya istilah itu ada karena justru di Belanda lah koleksi buku dan arsip-arsip tentang Indonesia ada dan lebih lengkap daripada di tanah air.

Buku dari pengarang kenamaan Indonesia seperti Pramoedya Ananta Toer, Kumpulan Surat Ibu Kartini, buku-buku kuno sampai arsip tentang resep makan untuk Hayam Wuruk, semua ada di Belanda. Orang- orang Belanda mengapresiasi buku dengan sangat tinggi, dan sudah seharusnya kita mulai meniru kebiasaan orang Belanda dengan gaya hidup membacanya. Jadi, mulai sekarang mari kita tanamkan kegiatan membaca sebagai salah satu gaya hidup kita. Jangan lagi kita mengatakan ‘hari gini baca buku?’ Karena membaca membuka cakrawala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar